Zaim Yang Penyair Ke Istana
17/05/2012 Tinggalkan komentar
Aku dapat undangan mengikuti suatu kongres di Jakarta. Penginapan peserta di Hotel Indonesia. Hotel yang alu kagumi pada awal didirikan 35 tahun yang lalu. Saat kongres itulah aku baru bisa inapi. Temanku sekamar Zaim namanya. Penyair dari Madura. Aku belum melihat batang hidungnya. Mungkin sudah. Hanya karena belum kenal saja aku merasa belum ketemu dia.
Rupanya pada setiap kongres yang bertaraf nasional, mestilah dibuka oleh Presiden. Bila Presiden tidak bisa hadir, maka pesertalah yang datang menghadap ke Istana. Aku termasuk salah seorang yang tidak bisa ikut menghadadap oleh alasan tidak memiliki syarat yang pantas. Yaitu stelan jas dan dasi. Yah, apa boleh buatlah. Maka aku pun tenang-tenang saja menerima sejarah hidup yang tidak bisa ketemu Presiden.